TUGAS AKHIR PERKULIAHAN FILSAFAT ILMU
DOSEN: Prof. Dr. Marsigit, M.A
Oleh: Annisa Nur Arifah NIM: 18709251058
IDENTIFIKASI
DAN PENJELASAN FILSAFAT PERSOALAN MATEMATIKA DI SEKOLAH
A. Persegi
Persegi adalah bangun datar dua
dimensi yang dibentuk oleh empat buah rusuk yang sama panjang dan memiliki
empat buah sudut yang kesemuanya adalah sudut siku-siku. Persegi merupakan
turunan dari segi empat yang mempunyai ciri khusus keempat sisinya sama panjang
dan keempat sudutnya siku-siku (90°). Ciri-ciri lain dari persegi yaitu:
a. Terbentuk
dari 4 garis yang saling berpotongan tegak lurus.
b. Memiliki
4 sisi sama panjang.
c. Memiliki
4 titik sudut.
d. Keempat
sudutnya siku-siku.
e. Memiliki
2 pasang garis sejajar
f. Setiap
sudut-sudut dalam persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya
sehingga diagonalnya merupakan sumbu simetri.
Sifat-sifat
persegi yaitu semua sisi persegi yang berhadapan sama panjang dan sejajar,
diagonalnya sama panjang, setiap sudut persegi dibagi dua sama besar oleh
diagonalnya, serta kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus.
.
Penemu persegi
adalah st. Patrick Geomatri yang berasal dari Yunani. Ia menemukan persegi
sejak tahun 461 Masehi. Pada saat itu
ia membentuk taman berbentuk persegi, selain itu ia mengonversikan persegi
berukuran sedang dan kecil dan persegi itu dapat digunakan sebagai pelajaran
geometri pada mata pelajaran matematika.
B. Nilai
π (phi)
Struktur yang
tak terhingga banyaknya tentunya tidak akan mampu saya sebutkan satu persatu
karena keterbatasannya kemampuan saya sebagai manusia untuk memikirkannya. Oleh
sebab itu untuk menggali lebih dalam sebuah struktur diperlukan telaah yang
terfokus kepada suatu core atau DNA yang dikembangkan serta ditelaah lebih
detail sehingga strukturnya ditemukan lebih kompleks dan mampu dipahami. Salah
satu core atau DNA struktur yang akan dibahas pada makalah ini adalah struktur
bilangan phi yang disimbolkan π sebagai sebuah bilangan yang sangat penting
dalam perhitungan luas serta keliling sebuah lingkaran. Sebagaimana kita
ketahui dimuka bumi ini banyak sekali lingkaran-lingkaran yang ditemui di
sekitar kita. Lingkaran yang tentunya tersusun oleh beberapa banyaknya unsur
dari yang ada dan yang mungkin ada. Unsur ada dalam sebuah lingkaran dimulai
dari titik, garis, diameter, jari-jari, tali busur, phi dan sebagaianya.
Lingkaran yang
kita pelajari di di sekolah merupakan reduksifisme dari alam semesta. Alam semesta
yang berbentuk Bola dimana bola itu sendiri merupakan permenidesianisme
lingkaran dari dimensi tiga ke dimensi dua. Namun, perubahan dimensi ini tidak
terjadi keseluruhan disebabkan disisi yang lain
dari perubahan dimensi itu bersifat tetap yang disebut heraclitos.
Heraclitos bola ke lingkaran salahsatunya adalah bilangan π (dibaca phi).
Bilangan π yang tentunya sangat penting dalam perhitungan luas dan keliling
lingkaran. Penggunaan bilangan π tentunya bersifat relatifisme bergantung pada
objek yang menggunakannya. Hal ini disebabkan ketakhinggaan nilai dari bilangan
π tersebut sehingga pembulatan yang digunakan bergantung kepada kebutuhan objek
yang menggunakannya. Bilangan π yang ada di dalam pikiran bersifat identitas
walaupun tak terhingga banyaknya.
Ketakhinggaan
nilai π jika dituangkan dalam dimensi filsafat mengajarkan kita makna dari
sebuah kehidupan. Berawal dari dimensi material yaitu berupa penggunaan
bilangan π tersebut dalam perhitungan benda-benda yang berbentuk lingkaran yang
sering kita temui, kemudian ke tahap dimensi formal pada perhitungan lingkaran
dalam penyelesaian soal matematika, kemudian ke tahap dimensi normatif pada
penggunaan bilangan π di teknologi komputer sampai kepada dimensi spiritual
mengajarkan kita bahwa adanya katakhinggaan menyebabkan kita sebagai manusia
harus terus berusaha dan ada batas dimana manusi tidak mampu untuk
melampauinya. Hanyalah sang kausa prima Tuhan Pencipta Alam semesta yang
mengetahuinya. Manusia sebagai kaum yang mensinergikan fatal dan vitalismenya
kehidupan hal ini sebagai wadah untuk tesis dan anti-tesisnya ilmu pengetahuan
sehingga tercipta pengetahuan baru.
C. Angka
0 (nol)
Banyak orang
beranggapan bahwa rumus 1-1=0 adalah kebenaraan dan kenyataan akhir, yang tidak
perlu lagi mengundang pertanyaan. Namun jika kita bertanya apakah arti dari
lambang nol (0), bagaimana asal mula ditemukannya nol, mengapa lambang nol
berbentuk 0? Informasi yang kita dapatkan pun tidak memuaskan. Sedikit sekali referensi yang menjelaskan
asal usul ditemukannya angka nol.
Rumus 1-1=0
adalah abstraksi dari sebuah kenyataan. Dalam dunia nyata 1-1=0, adalah satu
apel dikurangi satu apel sama dengan kosong. Kosong dilambangkan dengan nol.
Jika lambang angka satu bermakna sebuah benda maka hasil pengurangan dari
sebuah benda adalah benda. Jika nol bukan benda maka akan terjadi kerancuan
berpikir dimana benda dikurangi benda sama dengan gaib. Itu adalah kritikan
terhadap orang-orang materialis. Saya bukan tipe materialis. Jadi benda apakah
nol? Bagi saya Nol adalah lambang kenyataan dari adanya ketiadaan (kegaiban).
Jika demikian nol bukan kekosongan karena nol adalah lambang kegaiban. Nol
adalah lambang misteri yang harus mendapat penjelasan dari berbagai sumber
pengetahuan. Wahyu adalah kumpulan pengetahuan yang bersumber dari Tuhan, yang
bertugas membantu manusia menjelaskan hal-hal yang gaib menjadi sebuah
kenyataan.
pemaknaan yang bagus Annisa, semoga menjadi bekal kita untuk mengajar kelak agar selalu mengerja kebaikkan yaaa
BalasHapus