Selasa, 17 Desember 2019

FILSAFAT ILMU Marsigit Annisa Nur Arifah 2


TUGAS AKHIR PERKULIAHAN FILSAFAT ILMU
DOSEN: Prof. Dr. Marsigit, M.A
Oleh: Annisa Nur Arifah NIM: 18709251058
IDENTIFIKASI DAN PENJELASAN FILSAFAT PERSOALAN MATEMATIKA DI SEKOLAH
A.    Persegi
Persegi adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat buah rusuk yang sama panjang dan memiliki empat buah sudut yang kesemuanya adalah sudut siku-siku. Persegi merupakan turunan dari segi empat yang mempunyai ciri khusus keempat sisinya sama panjang dan keempat sudutnya siku-siku (90°). Ciri-ciri lain dari persegi yaitu:
a.       Terbentuk dari 4 garis yang saling berpotongan tegak lurus.
b.      Memiliki 4 sisi sama panjang.
c.       Memiliki 4 titik sudut.
d.      Keempat sudutnya siku-siku.
e.       Memiliki 2 pasang garis sejajar
f.       Setiap sudut-sudut dalam persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya sehingga diagonalnya merupakan sumbu simetri.
Sifat-sifat persegi yaitu semua sisi persegi yang berhadapan sama panjang dan sejajar, diagonalnya sama panjang, setiap sudut persegi dibagi dua sama besar oleh diagonalnya, serta kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus.
.
Penemu persegi adalah st. Patrick Geomatri yang berasal dari Yunani. Ia menemukan persegi sejak tahun  461 Masehi. Pada saat itu ia membentuk taman berbentuk persegi, selain itu ia mengonversikan persegi berukuran sedang dan kecil dan persegi itu dapat digunakan sebagai pelajaran geometri pada mata pelajaran matematika.
B.     Nilai π (phi)
Struktur yang tak terhingga banyaknya tentunya tidak akan mampu saya sebutkan satu persatu karena keterbatasannya kemampuan saya sebagai manusia untuk memikirkannya. Oleh sebab itu untuk menggali lebih dalam sebuah struktur diperlukan telaah yang terfokus kepada suatu core atau DNA yang dikembangkan serta ditelaah lebih detail sehingga strukturnya ditemukan lebih kompleks dan mampu dipahami. Salah satu core atau DNA struktur yang akan dibahas pada makalah ini adalah struktur bilangan phi yang disimbolkan π sebagai sebuah bilangan yang sangat penting dalam perhitungan luas serta keliling sebuah lingkaran. Sebagaimana kita ketahui dimuka bumi ini banyak sekali lingkaran-lingkaran yang ditemui di sekitar kita. Lingkaran yang tentunya tersusun oleh beberapa banyaknya unsur dari yang ada dan yang mungkin ada. Unsur ada dalam sebuah lingkaran dimulai dari titik, garis, diameter, jari-jari, tali busur, phi dan sebagaianya.
Lingkaran yang kita pelajari di di sekolah merupakan reduksifisme dari alam semesta. Alam semesta yang berbentuk Bola dimana bola itu sendiri merupakan permenidesianisme lingkaran dari dimensi tiga ke dimensi dua. Namun, perubahan dimensi ini tidak terjadi keseluruhan disebabkan disisi yang lain  dari perubahan dimensi itu bersifat tetap yang disebut heraclitos. Heraclitos bola ke lingkaran salahsatunya adalah bilangan π (dibaca phi). Bilangan π yang tentunya sangat penting dalam perhitungan luas dan keliling lingkaran. Penggunaan bilangan π tentunya bersifat relatifisme bergantung pada objek yang menggunakannya. Hal ini disebabkan ketakhinggaan nilai dari bilangan π tersebut sehingga pembulatan yang digunakan bergantung kepada kebutuhan objek yang menggunakannya. Bilangan π yang ada di dalam pikiran bersifat identitas walaupun tak terhingga banyaknya.
Ketakhinggaan nilai π jika dituangkan dalam dimensi filsafat mengajarkan kita makna dari sebuah kehidupan. Berawal dari dimensi material yaitu berupa penggunaan bilangan π tersebut dalam perhitungan benda-benda yang berbentuk lingkaran yang sering kita temui, kemudian ke tahap dimensi formal pada perhitungan lingkaran dalam penyelesaian soal matematika, kemudian ke tahap dimensi normatif pada penggunaan bilangan π di teknologi komputer sampai kepada dimensi spiritual mengajarkan kita bahwa adanya katakhinggaan menyebabkan kita sebagai manusia harus terus berusaha dan ada batas dimana manusi tidak mampu untuk melampauinya. Hanyalah sang kausa prima Tuhan Pencipta Alam semesta yang mengetahuinya. Manusia sebagai kaum yang mensinergikan fatal dan vitalismenya kehidupan hal ini sebagai wadah untuk tesis dan anti-tesisnya ilmu pengetahuan sehingga tercipta pengetahuan baru.
C.     Angka 0 (nol)
Banyak orang beranggapan bahwa rumus 1-1=0 adalah kebenaraan dan kenyataan akhir, yang tidak perlu lagi mengundang pertanyaan. Namun jika kita bertanya apakah arti dari lambang nol (0), bagaimana asal mula ditemukannya nol, mengapa lambang nol berbentuk 0? Informasi yang kita dapatkan pun tidak memuaskan.  Sedikit sekali referensi yang menjelaskan asal usul ditemukannya angka nol.
Rumus 1-1=0 adalah abstraksi dari sebuah kenyataan. Dalam dunia nyata 1-1=0, adalah satu apel dikurangi satu apel sama dengan kosong. Kosong dilambangkan dengan nol. Jika lambang angka satu bermakna sebuah benda maka hasil pengurangan dari sebuah benda adalah benda. Jika nol bukan benda maka akan terjadi kerancuan berpikir dimana benda dikurangi benda sama dengan gaib. Itu adalah kritikan terhadap orang-orang materialis. Saya bukan tipe materialis. Jadi benda apakah nol? Bagi saya Nol adalah lambang kenyataan dari adanya ketiadaan (kegaiban). Jika demikian nol bukan kekosongan karena nol adalah lambang kegaiban. Nol adalah lambang misteri yang harus mendapat penjelasan dari berbagai sumber pengetahuan. Wahyu adalah kumpulan pengetahuan yang bersumber dari Tuhan, yang bertugas membantu manusia menjelaskan hal-hal yang gaib menjadi sebuah kenyataan.

1 komentar:

  1. pemaknaan yang bagus Annisa, semoga menjadi bekal kita untuk mengajar kelak agar selalu mengerja kebaikkan yaaa

    BalasHapus